Tuesday, September 23, 2025

ABU COMMENT MEUNGEUNAI WALI NANGGROE

 



15.06.2013 - SALAH SATU TOKOH PENDIRI ACHEH SUMATRA NATIONAL LIBERATION

FRONT (ASNLF) TAMPIL DI TV ONE


Banda Aceh - Salah satu pendiri Acheh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF) Dr.

Husaini Hasan dikabarkan tampil dalam acara dialog di TV One, Sabtu 15 Juni 2013, pada

pukul 16.00 WIB.


Informasi itu beredar cepat dikalangan wartawan. “Nanti jam 4 sore ada siaran acara dialog

di TV One, Dr. Husaini Hasan”.


Mantan Menteri Pendidikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu akan mengupas tentang

sosok Wali Nanggroe Malik Mahmud, Qanun Wali Nanggroe, serta Bendera dan Lambang

Aceh versi ASNLF.


Acheh Sumatra National Liberation Front (ASNLF) adalah salah satu organisasi

pembebasan Acheh-Sumatra atau Aceh Merdeka (AM) yang bermukim di Swedia. Selama

ini, ASNLF selalu mengikuti perkembangan terkini Aceh dari Swedia.


Tidak sedikit kebijakan Pemerintahan Aceh di bawah dr Zaini Abdullah-Muzakir Manaf yang

dikritisi. Sebut saja masalah penetapan Wali Nanggroe, Malik Mahmud, pembahasan

Bendera dan Lambang Aceh, serta pembentukkan Lembaga Wali Nanggroe.


Saat ini ASNLF di ketuai oleh Arif Fadhillah dan Yusuf Daud sebagai wakil ketua.


Melalui wawancara di TV One Jakarta, mantan Menteri Pendidikan GAM/ ASNLF dan MP

GAM Dr. Husaini Hasan mengungkapkan bahwa Aceh sekarang itu sudah terkontaminasi

oleh politik kekuasaan kelompok dan yang diuntungkan hanya dilingkungan sekitar mereka

saja, jadi tidak ada persatuan seperti masa perjuangan GAM dahulu.


Ia juga menyatakan ada beberapa kasus yang sampai detik ini belum di tangani karena

pihak penegak hukum di Aceh takut untuk mengusutnya, yaitu : Kasus Penembakan Tokoh

Aceh, seperti mantan Rektor IAIN Ar Raniry Safwan Idris, Mantan Rektor Unsyiah Dayan

Dawood, mantan Wagub Aceh Brigjen HT Johan, hingga soal pemukulan Khatib Jum'at di

Pidie dan kasus lainnya


Ada beberapa solusi yang di sampaikan Dr. Husaini Hasan melalui TV One untuk mengatasi

konflik internal KPA/PA/ASNLF dan kisruh Bendera dan Lambang Aceh, diantaranya,

satukan kembali semua tokoh GAM dulu, Jadi tidak ada lagi perbedaan yang muncul akibat

ketidak adilan antara sesama para Pejuang GAM. Yaitu dengan mengumpulkan kembali


semua tokoh dan mantan Pejuang GAM untuk duduk bersama kembali demi menata Aceh

yang lebih baik kedepan.


Selanjutnya ia menyebutkan, jangan libatkan GAM Cantoi (anak muda non kombatan) dan

tokoh baru di KPA/PA, karena mereka Generasi Muda dan tidak tahu sejarah dan bukan

Pejuang GAM dahulu.


Pada bagian lain Dr. Husaini Hasan menyebutkan, bahwa bendera GAM itu tidak layak di

jadikan Bendera Aceh di bawah NKRI, dan akibat yang di timbulkan dari penunjukan

bendera tersebut melanggar Sumpah GAM pada tahun 1976. Jadi sebaiknya di usulkan

Bendera yang lain yang sesuai dengan Aceh sekarang, karena di bawah NKRI.[]


Sumber : Modus Aceh & copy paste Wall Facebook Kiss FM

KISS TV Kabel Banda Aceh

www.facebook.com/KissTelevisi

www.kissaceh.tv


0 comments:

Post a Comment